1. > 2
Sektor
2. Ada.
Jika dalam satu negara tidak ada sistem maupun kegiatan ekonomi pastilah negara
tersebut akan selalu kekurangan kebutuhan/kepuasan untuk masyarakatnya.
3. Peran
peran pelaku ekonomi dalam 2 sektor, 3 sektor maupun 4 sektor sebagai berikut:
Peran RTk :
· Memberikan
faktor produksi pada perusahaan
· Menerima
balas jasa atas pemberian faktor produksi
· Pembeliaan
barang/jasa dari hasil RTP
· Menabung
ke lembaga keuangan(tabungan)
· Membayar
pajak kepada pemerintah
· Mendapatkan
subsidi dari pemerintah
· Mengimpor
barang dari masyarakat luar negri
· Membayar
atas mengekspor barang dari masyarakat luar negri
Peran RTP :
· Menerima
faktor produksi dar RTK
· Memberikan
balas jasa atas pemberian factor produksi dari RTK
· Menerima
uang pembeliaan dari RTK yang membeli barang/jasa
· Memberikan
barang/jasa produksi kepada RTK
· Menerima
investasi dari penanam modal
· Membayar
pajak kepada pemerintah
· Menerima
uang(pengeluaran pemerintah) dalam memneri barang/jasa
· Memberikan
barang/jasa kepada pemerintah
· Mengekspor
factor produksi maupun hasil produksi kepada masyarakat luar negri
· Menerima
uang atas penjualan barang/jasa dari masyarakat luar negri
Peran pemerintahan :
· Menerima
pajak individu dari RTK
· Memberikan
subsidi kepada RTK
· Menerima
pajak dari RTP
· Membrikan
uang(pengeluaran pemerintah) dalam membeli barang/jasa dari RTP
· Menerima
barang/jasa dari RTP
Peran masyarakat luar
negeri :
· Mengimpor
barang/jasa dari RTP
· Membayar
atas pembelian barang/jasa dari RTP
· Mengekspor
barangjasa kepada RTK
· Mendapatkan
uang dari RTK
4.
Law of diminishing
returns adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi
input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal.
Teori ini
menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi
dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.Terdapat tiga
tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang
meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas
yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.
Fase
pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita
mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani
sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita
akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai
misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan
stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10,
pendapatan terus meningkat.
Namun,
pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita
bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat,
akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah
dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap
meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa
dikatakan fase 2 dari teori ini.
Fase 3 adalah
fase diminishing. Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit,
ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin
penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak
produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang
mana sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10
petani.
Otomatis,
pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan
semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih dari 10
orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena
lahan nya sudah habis.
Demikianlah
mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik
terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga
sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.
5. Perluasan
produksi bisa dilaksanakan dengan :
· Ekstensifikasi
yaitu menambah factor produksinya. Contoh : menambah tenaga kerja
· Intensifikasi
yaitu meningkatkan produktivitas factor produksi. Contoh : penggunaan traktor
untuk mengolah tanah pertanian.
6. Kegiaatan produksi Primeradalah
kegiatan yang menghasilkan kegunaan dasar meliputi ekstraktif dan agraris.
Contoh : pertambangan, penangkapan ikan dilaut dan pertanian.
Kegiatan produksi Sekunder
adalah kegiatan yang menghasilakan kegunaan bentuk meliputi bidang produksi
indrustri dan kerajinan. Contoh : Telepon, bantal, bumbu masakan, dll
Kegiatan produksi Tersier
adalah kegiatan yang menghasilkan berbagai kegunaan (utility) meliputi bidang
perdagangan dan jasa. Contoh : toko swalayan, angkutan, perhotelan, dll.
7. Teori nilai
pasar: Nilai dari suatu barang tergantung jumlah permintaan dan penawaran.
8. Teori nilai
tenaga kerja oleh David Ricardo, berbunyi “Nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
Misalnya, jika suatu barang dikerjakan oleh lima pekerja, maka nilai suatu
barang pun ditentukan oleh biaya pekerja itu sendiri.
9. Teori lebih
oleh Karl Mark, berbunyi “ Tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai
bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai
pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar disebut nilai lebih. Jadi
suatu pengusaha itu harus membayar upah pada pegawainya untuk mendapatkan nilai
pakai.
10. Hukum Gossen
I : Jika kebutuhan dipenuhi terus menerus sampai pada titik tertinggi, dan lama
kelamaan kenikmatan akan berkurang hingga mencapai kepuasan.
Hukum Gossen II :
Manusia akan memenuhi berbagai kebutuhan sampai tingkat intensitas yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar